Senin, 23 Februari 2015

Merajuk

          " Kamu selalu dibicarakan mereka saat kami berkumpul !! " Ungkap minah lesu. Wajahnya ditundukkan sesaat seperti tak ada kerelaan membicarakan ini padaku.

          " Bagus dong, itu tandanya aku seperti artis yang diperbincangkan dalam infotainment " Candaku pada minah. Wajahnya langsung jelek tak terupa. Rupanya rasa jealous sudah memutar dikepalanya. Sambil memutar-mutar handphone nya. 

          " Jadi kamu suka dibicarakan mereka, kamu tuh isshh !!!! " Dengan nada cukup kesalnya minah berucap. Kali ini dia memalingkan wajahnya. Menutup raut wajah jealous nya yang kini bercampur dengan amarahnya. Sedangkan aku masih asik memainkan game di gadget. Sambil sesekali aku lirik minah dengan wajah emosi plus jealous nya itu.

          " Trus, aku harus berbuat apa ? " Tanyaku pada minah. Sambil masih memainkan game di gadgetku. Minah masih memalingkan wajahnya. Tangannya kini membuka memainkan hanphonenya untuk mengurangi kejenuhan.

          " Terserah kamu sajalah " Tanda tak perduli minah. Sesungguhnya minah perduli. Namun dia hanya berpura-pura tak perduli hanya ingin supaya aku perduli. Perduli akan jealousnya dia. Perduli pada rasa yang sudah dia pendam begitu lama.

          " Hey, Kamu kenapa sih tumben banget begini ? Lihat aku " Kali ini aku mengabaikan game yang sedari tadi aku mainkan. Aku hanya ingin melihat wajahnya yang penuh rasa cemburu. Meski minah masih membelakangiku aku merasakan hangatnya rasa cemburu. ya, rasa cemburu yang besar akan cintanya padaku. Minah tak ingin kekasih hatinya dibicarakan oleh orang lain. Aku beranikan diri untuk mendapati wajahnya dengan tanganku. membalikan badannya hingga ke arahku. " Kamu cemburu ya ? " aku langsung tersenyum.

          Minah semakin marah. Tak seharusnya aku meledeknya disaat dia dalam keadaan marah. wajahnya langsung berpaling kembali. Tubuhnya pun kembali membelakangiku. Dengan tangan kanannya yang terpagu pada dagunya. Sedangkan tangan kirinya kembali asik menscroll-scroll gadgetnya kembali. " Sudahlah lupakan pembicaraanku tadi " Nada orang-orang yang ngambek. Hal yang biasa wanita lakukan.

          " Ya sudah !!! " Aku kembali memainkan game yang sedari tadi aku mainkan.

          " Kamu tuh ya gak pernah ngerti perasaan aku, gak pernah peka apa yang aku rasakan, kamu tuh kebangetan banget sih !!! " Seperti melabrakku nada tingginya menghampiriku. Aku yang sedang asik memainkan game mendadak berhenti sesaat dan melirik minah.

          " Tadi kata kamu lupakan saja " Jawabku lembut. Tak membalas kata-kata yang bernada tingginya. Kali ini minah berdiri dari tempatnya bersandar.

          " Ya sudah aku pulang aja, bete sama kamu !! " Mencoba pergi dari tempat kita duduk bersama. Raut wajahnya kali ini penuh rasa kecewa. Memerah param. Namun cantiknya masih aku rasakan. Memang aku menyukainya ketika sedang marang. Dikemarahannya itu raut wajah cantiknya yang alami terpancar dari minah. Dan aku menikmatinya.

          " Hey, iya oke, kita bisa bicarakan baik-baik yah, kamu duduk lagi, sini, jangan emosi gitu donk !! " Aku menarik tangannya. Aku masih memandangi wajah muram bercampur kecewanya yang cantik. Minah menurutinya. Dia kembali duduk disampingku. dengan tangannya yang terpagu kembali di dagunya. Sedangkan tangan yang lainnya mengasikkan kembali dengan handphonya. Aku kembali bertanya pada minah. " Kamu mau aku gimana ? "

          " Gak tau, Suka-suka kamu sajalah " Minah menjawabnya masih dengan nada kesalnya. Rasa cemburu ditambah kesal ditambah murung dan kecewa sudah melebur menjadi satu.

          " Ya sudah, kamu jangan marah ya, nanti aku bilang sama mereka biar mereka gak bicarakan aku lagi, gimana ? " Saranku pada minah. Sepertinya dia antusias dengan apa yang aku lontarkan padanya. dia mengankat wajahnya yang sedari tadi tertekuk bengkok. hehe.. !!

          " Kamu serius ya, gak bohong ? "

          " Iya aku serius, janji " mulutku tersenyum lebar. Agar minah bisa kembali tersenyum.

          " Aku pegang janji kamu "

          " Nah gitu donk, senyumnya mana ? " Aku memintanya untuk kembali ceria seperti sebelumnya aku mengenal minah. Diapun melontarkan senyumnya padaku. Seperti dipaksakan, namun ya sudahlah mungkin minah masih terselip rasa cemburunya.

          " Terus, Kamu mau bilang apa ke mereka ? " Tanya minah kembali.

          " Aku akan bilang ke mereka, 'Hey kenapa kalian sering ngomongin gue, emang gue ganteng tapi jangan diomongin juga kali. Kalau kalian suka sama gue, ya kalian juga boleh jadi pacar kedua gue', Aku bakal ngomong gitu ke mereka, hehehe...!!! " Jawabku.

          Minah kembali merajuk dengan wajah cembetutnya yang aku suka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kamu adalah harapan masa depan ku, Sadapppp :D