Rabu, 08 April 2015

Ini Hanya Sisa Rasa Dari Kamu

Melupakan memang tak mudah. Banyak kisah yang masih tersirat dari setiap perjalanan yang sudah kita lalui bersama. Kisah itu pula yang membuat tidurku terkadang tak begitu nyenyak. Yang sesekali ingin mengulas masa itu bersamamu. Aku tak pernah tau sampai kapan ini akan berakhir. Meski kini aku akan selalu menjalani gundah yang terpenjara dihati. Walau begitu, aku sungguh ingin menikmatinya sendiri. Karena rasa rindu yang aku punya, bukti cinta yang masih tersisa dari kisah lama kita.

Kerinduan yang menjadi ganjalan ini terkadang menyiksaku. Rasa ingin bertemu yang menggebu memang kerap kali menarikku untuk menemuimu. Sulit rasanya membohongi rasa ketika perasaan pengganggu ini acap kali hadir. Sumber kebodohan yang kita buat membuat kita saling merindu. Seperti sudah menjadi karma bagi setiap sepasang anak manusia. Aku tak pernah menyalahkan rindu. Yang aku tau manisnya merindu ada disaat aku benar-benar paham bahwa aku sungguh sangat mencintaimu.

Mungkin sudah terlambat ketika aku mencoba memahami rasa yang kita dera. Memahami disaat hati kita telah sama-sama tercederai satu sama lain. “Kita memang tak sepaham” ketika emosi kita asik berbicara. Tak sadar kau ku lukai, begitu juga sebaliknya. Namun, apa kau pernah ingat waktu kita pernah satu misi dulu. Kita bahkan telah memegang janji untuk satu hati sehidup semati. Keseharian kita tak lepas dari kata-kata puitis yang kita buat. Melalui hari demi hari bersama. Saling menyapa kabar. Terkadang kau juga seseorang motivator hebat yang seketika melecutkan semangatku. Aku tak akan lupa, meski kini kau mungkin telah membuangnya seperti sampah yang tak berharga.


Sesuatu yang membuat kita berpisah memang tak akan pernah membuat kita bisa bersama kembali. Aku memahami itu terlebih kau memang sudah memiliki hati yang lain untuk menggantikan posisiku dihatimu. Hal itu yang membuat aku menyesali perbuatan yang penah aku perbuat terhadapmu. Aku tak akan mengetahui berapa lama lagi aku menanggung semua ini. Sampai kita bertemu lagi kelak. Saat aku menemukan kesejukan disenyummu seperti dulu. Pada saat itu pula kau bunuh perasaan yang sudah aku tata rapi dengan ribuan rindu yang kau bawa kembali.

10 komentar:

  1. hanya sisa rasa.... sendunya. :)
    seneng baca yang kayak gini... hehe

    BalasHapus
  2. merindu kadang sakit juga, mer. :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Namun memiliki sejuta cerita hebatnya erdi, lah ini kenapa dipostingan komentarnya sama ya :D :D

      Hapus
    2. ngahaha, iya yah, kenapa itu -__-

      Hapus
    3. Mungkin derita kita sama om erdi, hahaha

      Hapus
  3. Baru pertama kali kesini, dan KERENNNNN :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks bro udah mampir, makanya sering2, hehe :D

      Hapus
  4. Duh galau nih yee haha

    Tp gue lebih tertarik ke banner samping kanan, ternyata fans Parma ya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, iya bro, gw fans berat sama parma, namun sayangnya telah dinyatakan bangkrut :'(

      Hapus

Komentar kamu adalah harapan masa depan ku, Sadapppp :D