Selasa, 27 Oktober 2015

Ketika Wanita Menangis



Entah udah beberapa kali gue harus menghadapi wanita melow didepan gue. maksud gue melow disini adalah menangis. Mungkin bagi sebagian orang ada hal romantis disaat wanita mulai menunjukkan tangisnya di depan pria. Karena tak mudah wanita membagi kisah sedihnya dengan tangis yang berlebihan. Maksud gue begini, wanita memang ditakdirkan lemah dalam soal menahan tangis. Meski mereka lemah, mereka akan tetap tegar menahan tangis didepan para pria. Nah ironisnya kenapa wanita akan menangis terhadap orang-orang tertentu. gue sih emang gak tau pasti tentang hal itu. Namun gue coba menspesifikasikan kenapa wanita bisa menangis hanya kepada orang-orang tertentu.

1. Tidak Lain Lo Adalah Orang yang disayanginya
Dalam hal ini terkadang wanita punya gengsi yang tinggi hingga punya rasa malu untuk merendahkan dirinya terhadap pria lain. Jika seandainya wanita tersebut mau berbagi cerita hingga sampai mengeluarkan air matanya bukan tidak mungkin kalau wanita tersebut mempunyai rasa yang lebih terhadap si pria. Meski bagaimanapun juga wanita tersebut sudah mau merendahkan dirinya dan mengajak lo berdiskusi tentang segala peluh masalahnya terhadap lo.

2. Lo Adalah Orang Yang Bisa Ngasih Solusi
Dalam tangis yang pilu terselip harapan jalan keluar yang baik bagi setiap wanita yang menderung masalah yang membuatnya layu. Harapan tersebut yang sedang dia harapkan kepada lo ketika ia sedang menangis dihadapan lo. Sebenarnya gue punya problem besar dalam masalah ini. Gue bukan orang yang gampang beri solusi disaat yang seperti ini. Terkadang gue cuma bisa bilang sabar dan jangan menangis terus. Kenapa gue begitu, mungkin karena gue ga bisa instan ngasih solusi yang baik dalam waktu yang singkat apalagi dihadapan wanita melow. Yang ada gue malah jadi melow juga :'((. Intinya solusi lo yang paling ditunggu-tunggu olehnya.

3. Lo Orang Yang Bersikap Dewasa
Kenyamanan wanita saat curhat adalah kedewasaan dari seorang pria yang membuat wanita betah. Tentunya pas pada saat wanita tersebut dalam keadaan sedih. Karena wejangan orang yang punya sifat dewasa punya berbagai macam cara buat meredakan tangis dari masalah-masalah si wanita. Maka dari itu kenapa dewasa juga merupakan kenyamanan bagi setiap wanita yang ingin menangis dihadapannya.

Intinya jika wanita menangis adalah suatu ke ibaan buat gue jika melihatnya. Meskipun gue sering berhadapan dengan wanita yang curhat dan tiba-tiba menangis didepan gue. Gue masih linglung menghadapinya. Seperti yang gue bilang tadi, gue cuma bisa bilang sabar dan sudah jangan menangis lagi. That's simple but don't solve the problem. Tapi gue punya solusi juga nih gimana caranya biar lo gak kikuk saat lo harus berhadapan dengan wanita yang sedang menangis.

Yang pertama coba lo pegang tangannya sambil lo katakan padanya, " Kamu pasti kuat " simpel. Karena saat lo mulai memegang tangannya ada semangat yang lo beri padanya. Yang kedua coba lo usap air matanya. Karena mengusap adalah sebagian dari rasa simpatik lo padanya. Rasa peduli yang besar akan semua masalah yang dideritanya. Dan yang ketiga jangan coba-coba lo katakan padanya bahwa masalahnya tidak seburuk itu. karena hal itu bakal menambah goresan kesedihan yang lebih dalam. Misalnya begini, wanita yang menangis itu adalah wanita yang sedang dalam keadaan kondisi yang paling down. Jika lo mengatakan hal tersebut, dia akan menganggap lo telah merendahkan masalahnya. Bayangkan saja dia lagi terpuruk dan lo menenangkannya kalau itu tidak seburuk itu. Sebenarnya ada yang keempat, peluk dia tapi pake syarat yah di izinin apa enggak sama tuh wanita. Syukur-syukur dia yang peluk lo duluan. Hehehe

Intinya jika ada seorang wanita yang sedang mengangis dihadapanmu bersikaplah se-care mungkin dan usahakan temani ia hingga sedihnya mereda. Karena care adalah cara terbaik menenangkan hati yang rapuh. Air matanya menjadi saksi yang dingin bahwa lo pernah menjadi bagian pereda emosi nya disaat terpuruk dalam masalah. Sekian.

Senin, 12 Oktober 2015

Kamu Adalah Subyek Yang Aku Kagumi

Kamu memang bukanlah siapa-siapa. Kamu juga bukan hal terkecil apapun dari kehidupanku kini. Namun saat ini kamu masih menjadi pengisi semangatku. Masih menjadi pelipur laraku. Terlepas dari status hubungan kita yang bukanlah apa-apa. Buatku kamu terasa begitu spesial. Kamu adalah sebagian dari sumber inspirasi yang aku punya. Mungkin sebagian besar tulisan yang aku buat ini adalah hasil buah ciptaku men-subjekan kamu menjadi sumber inspirasi yang tak henti.

Aku sengaja menuliskan ini hingga larut malam. Mencoba menterjemahkan kamu. Mencoba menuliskan apa yang aku kagumi dari dirimu. Padahal, esok aku sudah harus berangkat pagi hari untuk bekerja. Mungkin karena aku sedang asik mengkhusukkan dirimu menjadi model inspirasiku yang bertubi-tubi. Aku menikmatinya sepanjang malam. ya hingga selarut malam ini. Karena aku memastikan yang terspesial dari tulisanku ini. Hanya kamu.

Sesekali aku melirik wajahmu melalui foto yang kau upload di akun media sosialmu. Entah setiap kali aku melihat wajahmu emosiku semakin menguat. Rasanya ribuan kata ingin sekali aku tuliskan mengenai keindahan yang kau pancarkan dari raut wajahmu. Banyak ungkapan yang ingin aku tujukan padamu. Bahwasannya aku bersyukur bisa menempatkan kamu untuk aku jadikan subyek yang sempurna. Menjadikan kamu materi yang begitu nikmat untuk diperbincangkan.

Aku tak pernah berharap kamu lebih. Dari sekedar tulisan yang tak layak untuk kau baca. Dari cerita yang tak mesti kau dengar. Namun, jerih payah ini telah aku buat khusus untukmu. Mengorbankan seperempat istirahatku dimalam ini. Yang seharusnya aku pakai untuk tidur kini aku gunakan untuk berfikir tentang keindahan kamu. Walau begitu aku tak akan memaksa kamu mengerti. Biar aku saja yang merasakannya. Karena bagiku, Sudah lebih dari cukup meski aku hanya berada dalam satu tempat yang tak begitu nyaman. Di sisi gelap yang setiap saat mengagumi kamu dari jauh.

Jumat, 09 Oktober 2015

Perihal Pengagum ( Semoga Cepat Membaik )

Selamat Tidur buat kamu. Selamat beristirahat. Entah siapa kamu. Entah seberapa jauh aku bisa mengenal kamu. Kamu yang selama ini membuat hatiku menjadi tak karuan. Yang setiap saat membuat detak jantungku menjadi lebih cepat tiga kali lipat ketika aku bercerita bersamamu. Entah aku tak pernah tau siapa kamu. Bahkan aku belum pernah mengenalmu sekalipun. Namun kau sudah memberi sedikit kenangan untukku.

Tak mengapa jika aku masih diharuskan untuk menunggu. Bahkan aku menikmati setiap detik-detik momen menunggu. Entah aku menunggu kamu membalas setiap pesan yang aku kirim. Atau bahkan kau malah hanya membacanya dan ditinggalkan. Terkadang saat itu terjadi, perasaanku sungguh sakit. Namun aku coba untuk mendinginkan hatiku kembali. Bahwasannya butuh perjuangan yang lebih untuk bisa mendapatkan hasil yang baik. Namun jika kau membalas pesanku meski hanya lewat satu dua kata saja, bahagiaku bukanlah main. Perasaanku sungguh ingin menari-nari, seperti habis memenangkan sebuah lotere. Karena balasan yang aku terima dari kamu adalah hasil jerih payahku menunggu.

Jika ditanya tentang perasaan ini, pastinya sudah tidak dipungkiri lagi. Kenapa aku ingin terus mengejar kamu. Kenapa aku masih terus berdiri disini. Bukan perkara bodoh jika aku hanyalah main-main. Ini keseriusan dari kesungguhan hati yang sudah aku tata rapi. Dan mungkin kamu adalah tujuanku. Meski aku tidak ingin berekspektasi lebih. Namun aku meyakini bahwa aku telah benar-benar mencintai kamu. Dan ini hanyalah sebuah hati yang memiliki rasa. Kamu pahamkan bagaimana rasanya bila jatuh cinta. Ya, pasti yang diharapkannya hanya sebuah rasa yang sama seperti apa yang aku rasa sekarang. Namun aku tidak pernah memaksa. Dan aku hanya bisa menunggu. Entah sampai kapan.

Sayangnya mungkin kamu tak pernah benar-benar tau jika aku merasa begitu serumit ini. Aku juga tidak ingin kau mengerti. Aku hanya ingin kamu paham jika aku mengharapkan kamu lebih. Dan memang kau tidak salah. Rindu ini bukan kesalahan kamu. Aku yang terlalu takut mempunyai keyakinan yang tinggi. Makanya hal ini hanya ku cukup untuk aku pribadi saja. Karena kamu terlalu anggun jika dipusingkan dengan keadaanku. Aku juga paham kau pasti juga mempunyai masalah yang jauh lebih besar dariku. Dan jika kini kamu sedang dalam keadaan kondisi yang tidak fit. Beristirahatlah sejenak. Palingkan wajahmu dari hingar-bingar dunia. Tenangkan hatimu yang begitu lelah. Pejamkan matamu. Dan bermimpilah yang indah. Saat nanti kau terjaga dari tidurmu. Aku selalu berharap padamu. Semoga cepat membaik. Dan memulainya dengan senyum kamu yang manis.

Senin, 05 Oktober 2015

Meski Aku Kecewa, Aku Tak Pernah Menyalahkan Kamu

Aku tak ingin bercerita banyak. Hanya sekelumit tentang perasaanku saja. Tentang perasaan yang kecewa. Dan sedikit rasa terluka. Olehmu, ya oleh kamu. Kamu yang setiap saat selalu aku harapkan. Kamu yang setiap detiknya mengembangkan senyum-senyum di wajahku. kamu yang menari-nari dipikiranku. Kamu memang bukan alasan aku kecewa. Mana mungkin kamu yang aku cinta membuat aku merasa kecewa. Justru karena cinta, aku mengusungmu menjadi primadona cantik yang selalu aku jaga perasaannya. Atau mungkin kujadikan kau bidadari yang kubiarkan kau selalu duduk manis dihatiku.

Lalu kenapa perasaan kecewa ini datang dan aku tujukan pada kamu. Bukan maksudku menuduhkan rasa kecewaku yang dalam padamu. Mungkin hanya karena perasaanku saja yang terlalu sensitif. Terlalu mudah menerima luka. Padahal aku adalah seorang lelaki. Tapi bagiku meski lelaki sekalipun pasti punya rasa kecewa. Terlebih aku yang hanya manusia biasa. Perasaan yang sensitif ini memberikan efek kecewa terhadapmu. Bukan, meski aku katakan aku kecewa terhadapmu bukan berarti aku menyalahkanmu. Sekali lagi aku katakan aku tak pernah bermaksud menyalahkanmu.

Kecewa itu hadir karena aku yang memang terlalu lemah. Aku yang terlalu bodoh dengan sikapku. Karena aku tak pernah bisa menilai apa yang kamu mau. Aku tak pernah bisa memikirkan apa yang bisa membuat kamu begitu tersanjung. Sehingga kau merasa begitu malas karena aku begitu membosankan. Kepekaanku tehadapmu begitu lemah. Sehingga membuat bahagia itu terlanjur menjauh lagi padamu. Maafkan aku. Tak bisa menciptakan kesejukan dihadapmu. Maafkan aku yang belum pernah bisa menghapus masa lalumu yang kelam. Bahkan mungkin aku malah memperkeruh suasana dihatimu kini.

Aku tak bisa berbuat banyak. Ada hal yang tak bisa dipaksakan. Inilah diriku. Karena kemampuanku untuk mempertahankan bahagia disetiap hari-hari kamu teramat sulit. Terlebih juga begitu kuatnya kisah masalalu mu yang tak bisa kau lepas begitu saja. Karena memang aku tak semenarik dia. Aku tak sehebat dia yang bisa membuatmu tersenyum setiap saat. Aku juga bukan pencuri hati yang baik. Karena inilah kemampuanku. Namun kumohon padamu. Belajarlah menerima.  Karena aku dan masalalu mu berbeda. Belajarlah memberi sedikit perhatian. Aku tak akan kecewa meski kini kamu akan pergi lagi kepada hati yang lain. Bahkan aku mengikhlaskan kamu. Jika saja kamu menghargai sedikit saja perjuanganku. Dan tak pernah melupakannya, bahwasannya aku juga pernah mencoba mencuri hatimu semanis mungkin. Meski kini aku telah gagal.