Sabtu, 31 Januari 2015

Doa dan Harapan yang Sama

Doa dan harapan. Lantunan itu yang selalu terucap darimu. Seolah tak henti kau curahkan seluruh peluhmu pada Tuhan. Doa kamu selalu terngiang ngiang disetiap sujudku. Di segenap penantianku. Doa itu isyarat kamu. Selayak penantian panjang yang tak pernah tahu sampai kapan penantian ini harus berakhir. Sekiranya kau paham, doa ini pun selalu mengalir deras didalam lelap tidurmu. Bahkan terbawa dalam mimpi indah kamu. Doaku sedang menari nari bersama para peri malam. Semoga doaku bisa menyelimuti tidurmu malam ini.

Aku tak berharap kau ceritakan doa dan harapanmu itu padaku. Semoga sejuta kebaikan yang kau pinta itu hanya untukku. Ya, hanya untuk aku ? Mungkin. Walau kepercayaanku tak selalu aku percaya. Aku jelas bahagia jika doa kamu akan memasung aku. Bahkan aku rela jika otakku lelah memikirkan tentang kamu. Aku tak ingin terlalu bersenang senang untuk itu. Yang jelas tugasku sungguh masih sangat berat. Dan tugas prioritas yang paling aku inginkan. Membawa kamu kedalam kehidupanku. Mengarungi cerita yang kita buat seadanya. Hanya bersama kamu. Ya, kita, hanya kau dan aku.

Maaf jika kau masih harus menunggu lama. Ku biarkan kau duduk termenung dalam penantian. Ku biarkan kau untuk memilah milah mana yang terbaik untukmu kelak. Pilihlah untuk hidup kamu yang baik. Aku tak akan mengikat kamu untuk penantian kita. Masih banyak dari mereka yang lebih baik dari aku. Pilihlah yang sungguh terbaik. Aku ikhlas, walaupun pastinya aku akan mengalami luka yang akan tertinggal dihati. Namun, doaku tetap akan selalu kau miliki seutuhnya.

Aku tak akan ikut campur tentang doamu. Aku juga tak ingin kau menunggu dalam penantian panjang. Ketika doa ini menyebut namamu. Ketika itu pula aku mengharapkanmu. Aku tak butuh pengertianmu. Aku hanya ingin kau paham. Bahwa aku juga menunggumu dalam penantian panjang. Semoga doa dan harapanku itu adalah kamu. Begitu pula denganmu. Namun, jika Tuhan berkehendak lain. Biarlah doa ini menjadi saksi bisu. Bahwa aku dan kamu pernah bersama. Dalam nikmatnya meminta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kamu adalah harapan masa depan ku, Sadapppp :D