Selasa, 28 Maret 2017

Kembali Patah

Sebenarnya aku ingin belajar menerima kekalahan. Dari sebuah pengharapan yang tak pernah bisa aku dapatkan. Sesungguhnya aku mulai mencinta. Sudah tumbuh beberapa benih rasa sayang yang aku atur rapih di hati. Meski sekali lagi aku kalah. Sekali lagi aku merasakan patah.

Hingga kamu meninggalkan aku perlahan. Seperti yang sudah-sudah. Sampai kamu menghilang tanpa jejak. Seperti perempuan-perempuan sempurna sebelumnya. Hal yang berulang kali terjadi. Buatku sudah biasa. Hanya saja hati selalu sulit menerima. Karena rasa yang mulai tumbuh, dengan mudah kau tumbangkan seketika.

Aku bukan manusia yang baik. Jauh dari kata sempurna. Bahkan tak terbesit sedikitpun dihatimu. Aku hanya ingin berusaha membuatmu nyaman disini. Membuatmu merasa terlindungi dari segala luka. Masa bodo dengan perasaanku. Hingga kini kurasakan lagi patah hatiku.

Kini  kamu telah memilihnya. Kini tak ada lagi sisa yang harus aku perjuangkan. Bukan aku ingin menyerah. Bukan pula ingin mengalah. Hanya saja aku tak ingin terluka terlalu parah. untuk sekedar mengistirahatkan hati yang sedang patah. Dari ribuan doa yang belum juga bisa membuat hatimu jatuh cinta.

Kepadaku.

Selasa, 07 Maret 2017

Ceritakan Kepadaku Apa Yang Kamu Suka

Ceritakan kepadaku apa yang kamu suka. Apa yang membuatmu bahagia. Semua yang ada di angan-angan. Yang sering kamu impikan. Yang ingin sekali kamu perjuangkan untuk diraih. Aku hanya ingin tahu. Sebab jika aku bisa membantumu untuk mendapatkannya, setidaknya aku bisa mendapatkan sedikit hatimu untuk aku miliki.

Aku menyukai matamu. Saat aku melihatnya, aku telah tergoda pada binarnya. Pada sorotnya yang tajam. membuatmu terlihat lebih mempesona. Mungkin ini yang dinamakan jatuh cinta pada pandangan pertama. Dari mata hingga menumbuhkan rasa. Aku suka lirikan itu. Yang membuatku rindu setengah mati.

Aku juga juga senyum kamu. Senyum yang ramah. Senyum yang menyejukkan suasana. Yang meluluhkan hati siapa saja yang melihatnya. Aku suka saat melihatmu berbicara. Kamu begitu antusias pada lawan bicaramu. Begitulah caramu menghargai orang lain. Dalam keadaan kalut sekalipun. Tak pernah sedikitpun kamu mengurangi kadar senyum itu. Senyum yang ramah. Senyum yang menyejukkan suasana. Sekali lagi yang membuatku rindu setengah mati.

Kali ini bicaralah kepadaku. Apa keinginan kamu. Aku janji, aku akan menemanimu selama mungkin. Karena tujuanku cuma kamu. Semoga hidupku adalah hatimu. Aku tak bisa lagi berbohong untuk tidak mencintaimu. Entah kenapa hati ini telah jatuh dimatamu. Juga ingatan ini yang tak pernah bisa padamkan senyummu. Jika suatu waktu cinta tak berpihak kepadaku, entah apa jadinya. Yang jelas hatiku akan patah. Hidupku tak lagi berselera. Dan malamku tak lagi berbintang. Sebelum semua itu terjadi ceritakanlah semua kesukaanmu itu kepadaku. Agar aku bisa merebut mata dan senyum itu untuk sekedar ku bawakan mimpi-mimpi yang sempat hilang untukmu.

Jumat, 03 Maret 2017

Aku Juga Menunggu Kamu Tanpa Kepastian

Apa yang paling kamu pikirkan dari menunggu. Dari sebuah penantian panjang yang kerap mengganggu. Padahal jelas-jelas ada aku yang ingin sekali bersamamu. Menunggu itu menjemukan. Membuatmu terombang ambing tanpa kepastian. Sesekali kamu jenuh. Sesekali kamu meresapi pedihnya. Karena kamu hanya bisa terpagu pada waktu. Pada sebuah kepastian yang tak kunjung hadir.

Aku masih berdiri disini. Masih tepat berada di belakangmu. Jika kamu merasa bosan, palingkanlah wajahmu. Ada aku yang ingin setia menemanimu. Melupakan kejenuhanmu. Dan membuatmu kembali tersenyum. Just simple, tapi aku paham ini bukan solusi. Aku mengerti, jika nanti kamu kembali dalam kesendirian, kau akan dapatkan kembali kejenuhan yang kamu dera.

Bukannya aku tak suka dengan caramu menunggu dia. Meski kamu begitu amat mencintainya. Aku hanya tak bisa melihatmu terus bersedih. Menanti yang belum tentu pasti. Aku paham ini perkara hati. Kau amat mencintainya dan aku hanyalah seseorang yang ada disaat kau butuh dihibur. Namun tak mengapa, aku masih menikmati posisiku ini. masih ingin disini meski hanya sebagai seorang penghibur.

Aku tak ingin membuatmu kecewa meski aku ingin mengatakan bahwa kamu terlalu bodoh untuk melakukan ini. Selama ini kamu menderita. Selama ini kamu menanggung rindu yang tak kunjung hadir. Berulang kali hatimu patah. Berulang kali kecewamu tumpang tindih. Dan kamu masih saja memilih untuk setia pada penantian. Itulah kenapa alasannya aku mengatakan kamu terlalu bodoh. Aku sangat paham sekali dengan suasana ini. Karena aku juga telah merasakannya. Aku membodohi diriku sendiri untuk menunggu dan menanti kamu tanpa kepastian.