Rabu, 28 Desember 2016
Pertanyaan Ini Untukmu
Jumat, 23 Desember 2016
Sendiri
Perlu aku beritahu sedikit. Karena aku masih saja sendiri. Mendoakan diriku sendiri. Bermain dengan hujan. Menari dalam rintiknya. Menghadapkan wajahku pada awan, merasakan derasnya menyentuh wajahku. Tentunya sendiri.
Jika musim semi telah kembali lagi, beritakan padaku. Ku mulai dengan jaket tebalku. Aku hanya ingin melihat daun-daun yang berguguran dipelataran taman. Juga arah angin yang menyibak rambutku. Sesaat sungguh memualkan. Tentunya untukku sendiri.
Saat malam hadir. Mataku tetap terjaga. Tak ada alasan untuk itu. Hanya otakku yang masih ingin terus bekerja. Aku heran, Sesunyi ini kau masih saja sibuk bekerja. Kau hanya membuatku menderita. Tak ada alasan untuk menjawab komentar yang aku deru sendiri. Karena sunyi memaksaku berteman dengan alam liar. Dan tentunya aku masih saja sendiri.
Harusnya kau mengerti kenapa aku sangat akrab dengan sepi. Tak ada ketenangan meski terpenjara seorang diri. Karena rindu itu begitu amat menyakiti. Jika hujan, semi, dan malam adalah saksiku. Mereka tak akan pernah bisa membuktikan apapun. Karena sampai kapanpun, kau telah asik masyuk menikmati hangatnya pelukan itu. Tanpa perlu tahu tentang aku. Tanpa perlu paham dengan penderitaanku. Oleh sebab itu aku masih saja terhukum sendiri. Untuk terus menanti.
Rabu, 16 November 2016
Untuk Perempuan Yang Ingin Sekali Aku Temui
Senin, 31 Oktober 2016
Jika Aku Seorang Pendaki Gunung
Selasa, 18 Oktober 2016
Kamulah Praduga Yang Selalu Aku Harapkan
Mungkin saja ini hanya perasaan sesaat. Perasaan yang acap kali hadir. Tentang sebuah praduga yang belum pasti kebenarannya. Ya, kali ini aku hanya sedang menerka-nerka saja. Jangan kau anggap ini serius. Karena mungkin tebakanku kali ini meleset jauh dari apa yang aku perkirakan.
Aku hanyalah seorang pengira-ngira. Aku hanya terlalu percaya diri. Aku fikir kau mencintaiku. Aku memang terlalu berharap jauh di lubuk hatimu itu. Yang bisa saja kau mainkan berjuta-juta perasaan didalamnya. Tahukah kamu apa harapan terbesarku pada hatimu itu? Aku hanya berharap namaku ada dan melekat erat didalamnya. Tak banyak yang aku harap namun teramat sulit aku raih.
Ah sudahlah, jangan kau pikirkan tentang semua pradugaku terhadapmu. Siapapun yang ada di hatimu kini, pertahankanlah. Kejarlah selagi kau mampu. Setidaknya kau pernah berusaha untuk menaklukannya. Karena akupun sedang melakukan hal yang sama sepertimu. Mencoba menaklukan kamu. Karena sedikit banyak aku hanya ingin kau mengetahui semua usahaku. Semua hal yang ingin aku perbuat terhadapmu.
Jika aku sudah terlalu lancang mengatakan bahwa kau mencintaiku maka maafkanlah. Aku hanya ingin kau melupakan semua perkara ini dan kembali kepada aktifitasmu seperti biasa lagi. Anggap saja aku tak pernah membicarakan hal ini terhadapmu. Dan biarkan aku kembali menemanimu sebagai seorang teman layaknya seperti kemarin.
Namun jika ternyata dugaanku benar. Tolong jangan pernah kau bohongi hatimu. Biarkan hati kita berdamai dari praduga. Biarkan aku mengetahui semua perasaanmu itu. Agar kita sama-sama tau. Agar kita sama-sama paham bahwa kita telah saling mencinta. Karena menurutku, terasa amat begitu sakit jika saat sedang mencintai sendiri. Tanpa kamu yang sesungguhnya telah mencintaiku namun berdiam diri. Lalu pergi bersama luka kecil yang masih tersimpan di dalam hatimu.
Senin, 19 September 2016
Terima Kasih Untuk Waktumu Kemarin, Misroku.
Aku merasa senang telah mendengarmu lebih berbahagia sekarang. Wajahmu tak lagi berpanut pada lengan. Terpagu karena pahitnya patah hati. Aku senang karena kau telah menemukan seseorang yang tepat dengan mu. Seseorang yang akan selalu mengutamakan kamu sebagai prioritasnya.
Dulu aku pikir kita berjodoh. Karena kita pernah berada dalam satu doa yang sama. Dalam satu harapan yang sama. Bahkan temanku pernah berkomentar tentang wajah kita yang mirip. Karena sebagian orang bilang jika wajah mereka mirip bisa jadi berjodoh. Aku hanya bisa mejawabnya dengan senyum. Karena kini faktanya kau telah lebih dulu merasakan kebahagiaan itu tanpa aku.
Tak mengapakah jika aku mengungkit masa lalu kita. Karena bagiku cerita kita tak pernah bisa aku lupakan. Meski kita kini telah berada di jalan yang berbeda. Karena bagiku mengenang masalalu kita adalah sebuah proses pendewasaan untuk kita berdua. Sebagai pembelajaran untuk hubungan kita masing-masing. Karena dahulu kau spesial, dan masih menjadi seseorang yang spesial dalam cerita masalalu aku.
Aku mohon jangan pernah ceritakan tentang kita pada seseorang yang kini berada disampingmu. Biarkan ia menikmati masanya kini padamu. Dan aku harap kamupun harus melakukan hal yang sama padanya. Aku yakin bahagia akan selalu menyelimutimu. Bersama doa-doa kecil yang selalu menemani perjalanan kalian. Dan aku, hanya bisa berdoa untuk kebahagian kalian. Jangan hiraukan aku. Biar bagaimanapun aku akan melanjutkan perjalanan hidup ini dengan baik. Meski kali ini tanpamu.
Oh iya, aku ucapkan selamat ya atas pernikahan kalian. Atas janji suci sehidup semati. Seperti yang aku bilang tadi, sekarang nikmati kehidupanmu yang baru. Semoga kau menempuhnya dengan jutaan kebahagiaan yang selalu mengiringi. Aku hanya bisa menulis ini. Sebagai satu doa pengiring langkah baru yang akan kau hadapi. Meski aku tak pernah yakin kau ingin membacanya. Cukuplah kebahagiaanmu kini menjadi rasa syukurku pada Tuhan. Karena aku telah tenang melepasmu dan menyerahkan sepenuhnya kebahagiaanmu pada ia yang kau pilih. Sebab itu berjanjilah padaku untuk kembali tersenyum.
Terima kasih untuk waktumu kemarin. Untuk kisah lama yang masih saja aku kenang. untuk sebuah perjalanan yang tak terlupakan. Wanita yang paling tangguh. Terima kasih untuk semuanya. Misroku.
dari aku, Combro.
Senin, 29 Agustus 2016
Jangan Berlarut Dalam Patah Hati
Rabu, 10 Agustus 2016
The Man Who Can't Be Moved
Selasa, 09 Agustus 2016
Rindu Pada Gadis Kecil Penyejuk Malam
Menuai hasil rindu yang belum juga padam
Kini kau menukaskan senyum dengan lepas
Karena lelaki yang berada tepat disampingmu kini telah berhasil membuatku patah hati kembali
Kesalahan masalalu itu memang masih menyisakan pelik
Meski masih saja ingin aku buka kembali lembar-lembar kusamnya
Tak mungkin
Aku menolak
Hatiku terus berteriak
Aku hanya mengulas kisah itu
Bukan bermaksud merebut lagi
Meski ingin...
Aku tak pernah tega untuk melukaimu kembali
Maafkan semua khilafku
Wahai penyejuk malamku...
Jumat, 05 Agustus 2016
Sedikit Banyak Aku Telah Kehilangan Kamu
Rabu, 03 Agustus 2016
Beri Aku Kesempatan Untuk Dekat Denganmu
Jumat, 22 Juli 2016
Aku Tak Seindah Itu
Aku Tak Seindah Itu By The Rain
Senin, 27 Juni 2016
Tentang Keraguan
Senin, 13 Juni 2016
Hanya Penyeka Luka Sementara
Jumat, 10 Juni 2016
Tentang Seberapa Bodohnya Harapan Ini
Jumat, 27 Mei 2016
Aku Telah Menamaimu "Rindu Yang Tak Sampai"
Rabu, 13 April 2016
Perempuan Hujan
Sering aku dengar dari mereka. Tentang perempuan hujan. Tentang seseorang yang bersembunyi dibalik jendela itu. Mendengarkan alunan rintiknya. Bercerita bersama mendung. Saat awan yang tak lagi terlihat. Mencari-cari senyum yang tak lagi nampak. Sesekali matanya pun tak luput menderas. Merenungkan semua yang terjadi.
Rabu, 06 April 2016
Secuil Sepi Pencipta Gadis Yang Tangguh
Senin, 14 Maret 2016
Aku Ingin Menyapamu " Sayang "
Kamis, 25 Februari 2016
Bertahanlah, Sampai Waktu Yang Akan Membunuh Rindu Kita Nanti
Selasa, 19 Januari 2016
Jangan Lelah Menunggu Hingga Diujung Doa-Doa Kita
Jodoh memanglah sebuah misteri. Jodoh adalah salah satu hal yang tak pernah bisa kita pahami. Karena hanya Tuhanlah yang menentukan semua. Begitu juga aku dengan kamu. Kita memang selalu berharap untuk bisa bersama mengarungi dunia ini dengan seiya dan sekata. Namun pahamilah, Sang Pencipta semesta masih menyembunyikan seseorang yang akan menemani kamu nanti, Begitu juga aku. Karena itu aku tak akan bisa memastikan untuk bisa memiliki kamu seutuhnya. Aku hanya sedang memperbaiki diri untuk bisa memantaskan diri menjadi pendampingmu.
Hey, seseorang yang kini masih menguasai hatiku. Kamu baik-baik ya disana. Bersabarlah. Kita masih sama-sama saling memperbaiki diri. Kita masih sama-sama saling mencari untuk dipertemukan. Karena hati kita masih terpaut dalam cinta yang sama. Aku yakin kamu akan terus bersabar menunggu. Sampai nanti. Sampai kita bertemu pada satu titik yang sama. Pada satu titik dimana hati kita bertemu di ujung pelangi yang berwarna jingga.
Aku senang jika kamu paham akan hal ini. Meski kita sama-sama disibukkan dengan hari-hari kita. Aku punya harapan besar tentangmu. Kau pastinya ingin mengetahui hal itu ? karena Pastinya kau punya harapan yang sama denganku. Karena harapan besar aku terhadapmu itu adalah hanya ingin bisa menggenggam tanganmu sambil menatap indahnya malam di padang savana dan mengucapkan satu hal padamu. Bahwasannya aku sangat sangat ingin terus bersamamu hingga tua menaungi kita nanti.