Kamis, 05 Maret 2015

Balada Kantor Gue

Muka ryan merah lebam seketika. Wajah lusuhnya itu dibaluti rasa malu. Sedangkan mereka dengan puas terbahak-bahak menertawakannya. Ryan orang yang selalu berpakaian tak pernah rapi tersebut memang digadang-gadang selalu dijodohkan dengan putri anak magang yang baru saja masuk ditempat kerjanya tersebut.

          " Katanya mau minta pin bb nya putri ? " Ucap anto, pria berkulit hitam itu melontarkan singgungannya pada ryan, Anto adalah teman satu ruangan dengan ryan.

          " Tadi katanya nanyain putri, sekarang diam saja " sahut lia salah satu anak magang yang juga teman dari putri. Tertawanya lepas.

          " Bohong putri, siapa yang bilang minta pin bb orang cuma minta Whattsap doank kok " Sangkal ryan sambil sibuk memainkan komputernya. Mereka tertawa terbahak-bahak seketika. Ryan menggaruk-garuk kepalanya. Sedangkan siputri menyibukkan diri tenggelam dalam ponselnya. Menahan malu.

          " Mana pin bb nya putri, kasian tuh pak ryan nanti kebawa mimpi " Lanjut anto dengan antusias. kali ini putri menoleh pada anto. Sesekali putri melirik ryan. Ryan masih disibukkan dengan komputernya.

          " Ciee merah mukannya pak ryan " sambut nadya anak magang yang juga teman putri dan lia. Ryan langsung memegang wajahnya dan menggosok-gosoknya berharap wajah merahnya memudar.

          " Jangan putri, jangan dengerin mereka " Sekali lagi sangkal ryan.

         " Tuh orang pak ryan nya gak minta " Jawab putri. matanya melirik tajam ryan. Ryan juga melakukan hal yang sama. Hingga mereka bertemu pada satu pandangan yang sama. Satu pandangan yang tajam dan kemudian dipatahkan dengan masing-masing kesibukan awalnya. Ryan dengan komputernya sedangkan putri dengan ponselnya. Mereka menahan malu.

          " Beneran nih gak mau, tadi pak ryan minta loh benaran put, dia aja yang sok jaim sekarang " Dengan mantap lia berucap. Ryan masih mengutak utik komputernya. Wajahnya mengernyit.

          " Orang pak ryan bilang gak koq tadi " Jawab putri simple.

          " Ntar nyesel loh, ntar kebawa mimpi loh " Ucap anto. Seketika mereka tertawa terbahak-bahak besama lagi. Sebelum akhirnya putri, lia dan nadya meninggalkan ruangan dan pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kamu adalah harapan masa depan ku, Sadapppp :D