Kamis, 11 Juni 2015

Rindu Yang Cemburu

Aku masih saja ingin denganmu. Bercanda denganmu. Menarik hidungmu yang pesek. Tertawa terbahak-bahak. Sepertinya kau senang menertawai perutku yang sedikit buncit. Atau melihatmu bersemangat menceritakan sesuatu hal. Entah itu tentang pakaianmu. Atau kurang tebalnya lipstik yang kau pakai. Semua seperti sudah menjadi hariku yang sempurna. Yang secuilpun tak mungkin aku gadaikan dengan uang. Aku tak ingin candamu terhenti di persimpangan jalan. Dimana sesaat kau mulai terlepas dari penglihatanku dan hilang.

Bagaimana bisa aku menaruhmu pada prioritas yang bukan utama. Sedangkan sedetik saja aku mengabaikan kamu, rasanya ribuan rindu menggeluti seluruh tubuhku hingga tercabik. Bukan sakitnya yang aku persalahkan. Tapi rindu yang masih dan akan terus hadir. Membuat aku selalu ingin dan terus ingin menemuimu. Dan kini aku pastikan kau adalah prioritas utama ditengah agenda sibuk yang banyak aku jalani.

Aku jadi ingin membahas apa yang kau keluhkan. Kamu selalu mengkomplain swmua tentang kesibukan yang aku jalani. Karena kesibukan itu aku terlalu lalai dan mengabaikan kamu. Maafkan atas semua kesibukan ini. Meski aku tak sepenuhnya mempersalahkan ia. Karena kesibukan yang aku jalani, sebagian diantaranya milikmu. Sebab, hasilnya akan aku jadikan kado termanis yang ingin ku berikan padamu. Sebagai pelengkap kita. Penyatu kerinduan kita. Nanti kau pasti paham dan tak lagi menyudutkan kesibukan yang aku jalani ini.

Saat ini, aku hanya bisa katakan bait-bait kusam yang ku buat.

Sayank, tetaplah bersamaku.
Tertawalah saat kau melihat perutku yang sedikit buncit.
Kau masih saja merengut saat kutarik hidung pesekmu.
Karena itu yang selalu aku rindukan dari kamu.
Warnai aku dari aura kasih yang kau tanam.
Bertahanlah sebentar saja.
Karena, jika telah cukup masa baktiku pada kesibukan.
Saat itu pula aku pagari kau dengan ucapan doa dan kalimat suci.
Aku hanya ingin membuat rindu cemburu.
Karena pastinya ia tak akan bertamu dihatimu lagi selamanya.

Bait-bait kusam yang ku beri nama rindu yang cemburu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kamu adalah harapan masa depan ku, Sadapppp :D