Sabtu, 04 April 2015

Sisa Mimpi Yang Kau Beri Untuknya

Kamu masih menyisakan sedikit mimpi untukku. Kemudian kau bawa pergi disaat aku membutuhkannya. Memang tak semuanya murni kesalahanmu. Karena semua yang sudah kita sepakati adalah keinginan kita bersama. Saat kita memutuskan untuk tidak lagi bersama. Ketika sedang asiknya aku menikmati mimpi yang kita tanam. Dengan mudah kau membawanya untuk seseorang yang lain disana. Dan hal itu yang membuatku kerap rapuh seketika.

Aku tak pernah menyalahkanmu sepenuhnya. Bahkan aku paham jika kau mengharuskan perbuatan itu terjadi. Karena sifatku yang cukup dingin membuatmu beralih pada yang lain. Hanya saja, sampai kapanpun aku tak pernah menerima sikapmu yang bermain pada dua hati. Kamu tak pernah tau kenapa aku berubah membisu. Kamu juga tak pernah bisa mengerti dengan sikap kaku yang aku perbuat selama ini. Aku hanya ingin kita bisa instropeksi diri satu sama lain. Karena aku hanya ingin kita bisa saling menghargai sikap dan perasaan masing-masing.

Mungkin semua sudah sia-sia belaka. Kamu telah menghadirkan ia sebagai tempat bersandar barumu yang hangat. Ia juga bisa mengambil hatimu jauh lebih baik dari aku. Aku yakin jika kau membandingkan aku dengannya, jelas kau lebih memilih ia ketimbang aku. Walaupun aku selalu mendeskripsikan semua kesalahan yang aku lakukan kemarin. Berharap apa yang aku jelaskan padamu bisa membuat kau paham. Tapi kini kau tak akan pernah percaya lagi. Bisu yang ku cipta membuat hatimu mendera. Kini ia yang terlihat lebih menarik di matamu.

Aku tau, aku harus bersikap fairplay. Aku harus mengucap maaf disaat kau bermain hati. Aku baru menyesal ketika kamu mengucap selamat datang padanya. Saat aku mengecap benih yang ku tanam padamu, berharap kamu yang terakhir dalam hidupkun saat itu pula aku menghancurkan hubungan kita. Namun aku hanya menginginkan kau juga bersikap fairplay seperti apa yang aku lakukan padamu. Karena kesalahan yang kau perbuat tentu lebih fatal. Yang membuat hubungan kita benar-benar telah berakhir. Tak mengapa buatku, penyesalan yang aku lakukan adalah tanda bukti keikhlasanku merelakan kau dengan yang lain. Ia pantas bersanding denganmu. Aku hanya ingin meninta satu hal padamu, tolong jangan jadikan ia pelarian singkat darimu. Mungkin kecewa yang kau derita cukup berat. Namun, dari semua yang kau perbuat padanya. kau telah benar-benar menciptakan mimpi baru di kehidupannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kamu adalah harapan masa depan ku, Sadapppp :D