Minggu, 19 April 2015

Saat Dua Sahabat Menjadi Satu

Eciieee. Ada rasa haru ketika gue melihat mereka mendadak bersama. Menggandeng tangannya, berpeluh mesrah, dan tak luput caci maki kami menghardik mereka seakan memberi kesan ikut merasakan kebahagiaan yang tercipta antara mereka berdua. Dua sahabat yang setiap saat menghabiskan waktunya hanya untuk hangout bersama. Dan pasrinya mengenal baik dan buruk satu sama lain. Hehe!! Dan kini mereka menjalani hidup dengan status barunya sebagai sepasang kekasih. Wow amajing alah lebay ye. :D

Gue jadi inget dengan lagu zigaz yang judulnya sahabat jadi cinta. Yang lirik reffnya klo gak salah begini.
    
         " Tak bisa hatiku menafikan cinta, karena cinta tersiat bukan tersurat, 

           Meski bibirku terus berkata tidak, mataku terus pancarkan sinarnya,

           Apa yang kita kini tengah rasakan, mengapa tak kita coba tuk satukan, 

           Mungkin cobaan untuk persahabatan, atau mungkin sebuah takdir Tuhan. "

Nah di bait terakhir itu yang jadi perhatian gue dan juga bikin mereka merasa begitu amat sangat dilema. Mungkin cobaan untuk persahabatan, atau mungkin sebuah takdir Tuhan. Nah coba itu !!. Antara dua pilihan yang beresiko cukup besar untuk kedepannya. Mereka disudutkan pada pilihan untuk meneruskan sebuah persahabatan yang telah mereka bina cukup lama dengan resiko harus memendam rasa cinta yang mereka telah tumbuh sekian lama pula. Atau dengan opsi lain yaitu harus mengorbankan persahabatan mereka hanya demi sebuah cinta yang seandainya saja imbas buruk dari sebuah pacaran itu adalah menyebabkan sebuah putusnya suatu hubungan. Tentu saja persahabatan yang dulu mereka miliki tak akan pernah bisa kembali hadir dalam kehidupan mereka setelah putus. Pilihan yang membuat dilema untuk mereka pilih.

Namun, apapun keputusan yang diambil oleh kedua sahabat gue itu perlu dan harus gue dukung sepenuhnya. Karen pilihan yang mereka ambil adalah hal terbaik yang bakal mereka jalani untuk kedepannya. Karena yang mereka pilih adalah tuntunan dari hati mereka yang terdalam. Dan pastinya ini sedikit memberi keuntungan buat gue pribadi. Keuntungan buat gue itu adalah karena adanya pajak jadian yang ditanggung oleh mereka untuk gue. Dan tentunya juga gue tak akan menyia-nyiakan momen ini untuk meminta pajak jadian mereka dengan traktiran yang mahal-mahal. Waktunya makan-makan. Haha..!!!

2 komentar:

  1. Kalok istilah Medan sih kemek-kemek itu namanya.. Hahah.. Asik ya :D

    BalasHapus
  2. Kemek gratis itu namanya, sering-seringlah seperti ini hehe

    BalasHapus

Komentar kamu adalah harapan masa depan ku, Sadapppp :D