Senin, 29 Desember 2014

Hiking fun di Mt.Papandayan

Hai cuy. Numpang ngeposting lagi. Kali ini pengalaman gue mengisi liburan kemaren dengan hal yang lebih ekstrim. Mencoba untuk mendaki di gunung papandayan garut. Berbekas pengalaman gue pernah mendaki pertama di gunung gede bogor. Kali ini banyak orang bilang kalau track papandayan lebih mudah dari gede. Yo wes aku sih sing penting liburan. Hehe


Berangkat rabu malam tepat jam 10 dari kampung rambutan dengan bus primajasa jurusan garut. Tarif ketika itu 52 ribu. Perjalanan sekitar 7 jam saking macetnya wajarlah karena waktu itu tepat dengan libur panjang. Jam 5 kami semua sampai di terminal guntur garut. Kami langsung istirahat, sholat subuh dan sarapan terlebih dahulu. Tepat jam 6 pagi kami berangkat dengan angkot menuju cisurupan sekitar 12rb/ orang. Kemudian dilanjut naik mobil carteran menuju basecamp seharga 220rb/mobil. 


Sampailah kami di bascamp sekitar jam 8 pagi. Tapi harus masih menunggu satu teman lagi yang langsung dari bandung. Sambil menunggu kami beraksi, berusaha eksis, ketika itu ada pemandangan indah di belakang basecamp. Asri banget langsung saja gue jepret cuy.



Setelah 3 jam menunggu, akhirnya orang yang ditunggu datang juga. Dia membawa istri dan anaknya. Nah ini nih yang buat gue enviee, suatu saat nanti gue bakal naik bareng sama anak dan bini gue, itu harus. Hehe.

  Setelah sepuluh menit mendaki, kami dihadapkan dengan tumpukan batu kapur menjadikan tingkatan-tingkatan tangga dengan tak jarang pasir yang siap menggelincirkan seseorang jika salah dalam mengambil posisi menanjak. Namun dibalik semua itu, keindahan sudah nampak hadir di sekitar kami. View foto pun sudah amat terasa bagus disini. Buat narsis, hehe. Tak lama kami melewati kawah papandayan yang indah. Foto foto lagi sejenak. Beuh narsis dah. Hehe

 Setelah 4 jam berjalan mendaki. Sampailah kami di tempat camp. Langsung mendirikan tenda dan menyiapkan makan siang. Setelah itu kami berlkeliling mengitari pondok salada tempat dimana kami bisa camp. Kami dirikan 4 tenda.

 
Malam harinya, cuaca kurang bersahabat. Hujan turun membasahi pondok selada. Namun tak beberapa lama. Hanya sekitaran 15 sampai setengah jam saja. Namun hampir membuat pusing kami, dikarenakan dua dari empat tenda sedikit agak rembes hingga masuk kedalam. Untungnya semua bisa ditangani. Menjelang tengah malam, para wanita tengah tertidur pulas. Sedangkan sebagian pria melakukan aktifitas ronda nya. Sambil ditemani kopi hitam dengan udara yang super duper dingin. Tak lama berselang tetangga tenda sebelah berteriak histeris.

"Tolong, ada yang hipo " teriaknya lantang di malam yang sunyi. Kami bergegas menghampiri. Seorang wanita yang lemah terkulai lemas karena dingin yang dilanda. Dia terkena hipotermia, kedinginan yang amat sangat hingga tak sadarkan diri. Seketika kami semua mengelilingi membuat hangat. Membuat api unggun mengusap minyak angin yang panas ke tubuhnya. Berharap wanita tersebut sadar. Karena hal yang paling ditakuti dalam keadaan dingin hanya hipotermia yang tak sadarkan diri hingga bisa menyebabkan kematian. Dan Alhamdulillah wanita itu tersadar, teman laki-lakinya tersenyum senang. Karena mereka hanya berdua hiking. Hingga akhirnya kami memintanya untuk gabung. Supaya ada yang menjaganya seandainya hal ini terjadi lagi. Serem -_-

Pagi harinya. Sebenernya kami ingin naik ke hutan mati. Namun hampir semua merasakan kantuk. Ya sudah deh gue berdua doank. Sampai di hutan mati gue narsis lagi deh haha.  Selesai dari hutan mati pengennya balik ke camp terus cau untuk pulang. Namun, gue sama temen gue penasaran ke tegal alun. Tanpa pikir panjang cabutlah kita ke atas. 2 jam perjalanan setelah melewati puncak bayangan sampailah di padang edelweiss tegal alun. Tempatnya indah, ada dana kecil yang dinamakan danau cinta. Dan selesainya balik ke camp dan packing pulang. 


Nah disini heboh. Ketika gue balik dari hutan mati dan tegal alun, ceritanya para cewek cewek lihat lihat foto gue cuy. Dan mereka iri plus kepengen berat. Jadi, yang niatnya pengen pulang kita jadi melipir dulu ke hutan mati lagi. Ya sudahlah kalau gue sih oke oke aja. Akhirnya kita turun, berhenti di pos dua dan menitipkan tas sementara lalu naik ke hutan mati. Naas, sampai sana hujan deras sekali. Konsekwensinya kami semua harus basah kuyup deh. Hehe


Itu pengalaman gue cuy ke mt.papandayan. sampai next trip berikutnya cuy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kamu adalah harapan masa depan ku, Sadapppp :D