Jumat, 27 Maret 2015

Dari Kiki Untuk Kiki

Kiki memainkan jemarinya. Dengan lincah ia menghajar keyboard di laptop nya. Begitu fokus, ia tak ingin melakukan kesalahan sekecil apapun. Otaknya dikuras habis demi mendapatkan hasil yang memuaskan. Berharap tulisan yang dibuatnya bisa diterima sang kekasih.

Kiki, pria remaja jangkung bertubuh kurus itu sedang menggarap sebuah prosa sebaik mungkin. Dikemas dengan hiasan bingkai-bingkai kata. Disinergikan dengan perasaan yang menggebu. Kiki sedang jatuh cinta. Dan ia berusaha menuangkan seseorang disana ke dalam tulisan yang sedang digarapnya. Secantik mungkin, sehingga wanita yang ia dambakan merasa tersanjung oleh prosanya.

Kiki mencintainya. Wanita berambut panjang dan berwajah putih tersebut mempunyai nama yang sama dengannya, kiki. Sudah 8 bulan mereka mengucap janji untuk satu misi. Selama itu pula mereka menyatukan hati. Walau begitu, tak sekalipun mereka pernah bertemu. Hanya melalui chat bbm cinta itu menyatu. Namun, tak sedikitpun mereka merasa jenuh. Jenuh dengan rindu yang kelu.

Delapan bulan mengucap janji dalam jarak yang memisahkan, membuat cinta mereka semakin membeku di hati. Seakan menguat disetiap hari yang dilewatinya. Walau terkadang jenuh memang selalu mejadi momok yang menakutkan. Namun, dengan segera kiki menjauhi pikiran bodoh itu.

Kali ini, kiki bersusah payah membuat prosa untuknya. Berharap anniversary ke delapan bulannya bisa mengesankan wanita yang jauh diujung samudra sana. Dengan selembar rindu Kiki menyelesaikan prosanya.

" Hey, seseorang yang menunggu kepastian. kamu yang berada jauh di ujung samudra. Kamu juga memahami apa yang aku peluhkan. Kau tau arti kerinduan yang sama-sama kita derita. Entah apa arti dari cinta yang kita agungkan ini. Sementara tak sekalipun kita berjumpa.

Hey, wanitaku yang memiliki rindu yang sama. Ajari aku bertahan dari sulitnya bertahan. Kau lebih tegar dari karang. Sedangkan aku hanya seonggok daging segar yang siap disantap binatang buas. Koyak tak tersisa. Jika aku sudah bosan dengan penantian ini, tolonh sadarkan aku. Agar aku tahu, manisnya menunggu hingga hari yang dinanti hadir.

Hey, kau yang tak pernah habisnya menanti. Jaga cintaku laksana kumbang dengan madunya. Untuk menikmati manisku, kau rela mempertahankan aku dari serangan beruang besar yang kapan saja bisa menghabisi aku.

Aku merindukan kamu wanitaku. Selat perairan yang memisahkan kita, tak pernah sanggup memisahkan hatiku dengan nama mu. Nama kita yang terukir sama. Jika hari itu hadir, aku akan membawamu menyelami hati yang ku jaga dengan tenang.
Prosa kecil dari lelaki bernama kiki untuk seorang wanita bernama kiki. "

Dari Kiki Untuk Kiki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kamu adalah harapan masa depan ku, Sadapppp :D