Senin, 06 Juli 2015

Terima Kasih, Kita Telah Saling Melupakan

Kita berusaha saling melupakan. Sejak kau mulai mengahui tentang aku, kini kau mulai menyesuaikan diri untuk menjauh dariku. Perlahan kau bohongi perasaan yang kau tamam hanya demi menyembuhkan luka. Mungkin kita memang sudah terlanjur terluka. Kita telah sama-sama dihadiri patah hati. Yang aku tahu kamu menyembuhkan hatimu dengan cerdik. Sedangkan aku ? Masih termenung mencoba mengubah pikiran yang sedari kemarin menyelimuti bayangmu.

Kita berusaha menjauh. Walau hati kita telah saling dekat. Sedekat hangatnya pelukan. Meski tak pernah sebanding dengan jarak yang memisahkan kita. terbelah dua provinsi yang berbeda membuat aku selalu merindukan kamu. Merindukan chat-chat kita yang tak pernah jelas. Aku masih ingin menyapamu. Sekedar untuk menanyakan kabar. Namun aku selalu kembali ingat. Kita tak mungkin bersama dan kita sama-sama telah berusaha saling menjauh.

Kemungkinan saja aku masih menghadirkan kamu. Melalui lagu yang mengalun, lagu yang kau beri sewaktu kita masih bersama. Lagu yang kau sisipkan disaat aku mulai mengenal kamu. Dengan lagu itu, aku paham bahwa aku telah mencinta. Karena menurutku menghadirkan cinta di hati ini cukuplah sulit. Sebab aku masih sering terpaku oleh masa lalu. Terganjal rindu-rindu seseorang yang lama. Dengan mudah kau curi semua itu. Kau curi perhatianku padanya hanya untukmu.

Meski kali ini kita hadir kembali bersama luka. Meski ditanganku telah terbecik darah yang kau hujam. mungkin juga sebaliknya. Walau hanya sesaat, Kamu menghadirkan rasa baru yang selalu aku hargai. Kau menghidupkan hati yang telah lama mati. Kau juga yang menenangkan disaat aku butuh sosok yang menghangatkan. Memang, aku hanya menganggapmu sebagai stranger yang mengubah sedikit hari-hariku. Dan kau pun menganggapku hanya sebagai pelarian yang sempurna. Namun, keadaan kita kemarin sama-sama membutuhkan. Setidaknya untuk memperbaiki keadaan yang rumit. Aku paham semestinya harus ada ucapan kata Terima Kasih yang mesti terlontar. Dan aku bersyukur bisa menemukan kamu walau hanya seumur jagung. Karena kamulah, Aku bisa merasakan kembali kehangatan yang kamu berikan. Terima kasih.

2 komentar:

  1. setidaknya rindu yg dirasakan bisa terobati,ya walau hanya sesaat,tapi tetap bersyukur,bisa merasakan hangatnya kasih dari dia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rindu memang menghangatkan ya bang, kelak ia bakal dinanti kembali

      Hapus

Komentar kamu adalah harapan masa depan ku, Sadapppp :D