Jumat, 23 Desember 2016

Sendiri

Perlu aku beritahu sedikit. Karena aku masih saja sendiri. Mendoakan diriku sendiri. Bermain dengan hujan. Menari dalam rintiknya. Menghadapkan wajahku pada awan, merasakan derasnya menyentuh wajahku. Tentunya sendiri.

Jika musim semi telah kembali lagi, beritakan padaku. Ku mulai dengan jaket tebalku. Aku hanya ingin melihat daun-daun yang berguguran dipelataran taman. Juga arah angin yang menyibak rambutku.  Sesaat sungguh memualkan. Tentunya untukku sendiri.

Saat malam hadir. Mataku tetap terjaga. Tak ada alasan untuk itu. Hanya otakku yang masih ingin terus bekerja. Aku heran, Sesunyi ini kau masih saja sibuk bekerja. Kau hanya membuatku menderita. Tak ada alasan untuk menjawab komentar yang aku deru sendiri. Karena sunyi memaksaku berteman dengan alam liar. Dan tentunya aku masih saja sendiri.

Harusnya kau mengerti kenapa aku sangat akrab dengan sepi. Tak ada ketenangan meski terpenjara seorang diri. Karena rindu itu begitu amat menyakiti. Jika hujan, semi, dan malam adalah saksiku. Mereka tak akan pernah bisa membuktikan apapun. Karena sampai kapanpun, kau telah asik masyuk menikmati hangatnya pelukan itu. Tanpa perlu tahu tentang aku. Tanpa perlu paham dengan penderitaanku. Oleh sebab itu aku masih saja terhukum sendiri. Untuk terus menanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kamu adalah harapan masa depan ku, Sadapppp :D