Sabtu, 09 Februari 2013

Sisa Selebrasi Semalam

Tiga hari sudah aku tak bertegur sapa. Ya, dengan siapa lagi kalau bukan dengan pacarku sendiri. beberapa hari ini kami tak saling mengabari karena ada satu hal yang tak kami inginkan. memutuskan hubungan.

Terang saja aku sangat kecewa. Kebohongannya saat itu membuat hatiku tak lagi lunak. Bahkan perangaiku berubah total menjadi sorang pemarah. Aku tau sifat itu salah. Bahkan tak dianjurkan dalam suatu hubungan. Namun karena sikapnya yang seakan tak perduli membuat aku benar-benar harus bersikap seperti itu.

Ku tahu kabar dia sudah tak makan 2 hari dalam status facebooknya. Ditambah yakin dengan SMS yang dikabarkan dari adiknya. Semakin aku terperangai seakan tak percaya, Bodohnya dia lakukan seperti itu hanya karena masalah sesaat ini.

Dalam sendunya aku kerja dia sms aku. terhenti sejenak seakan terseguk antara senang dan tak perduli. Dia hanya mengatakan singkat, ingin ketemu dan mengembalikan suatu barang yang pernah aku beri buat dia.

" Aku ingin ketemu, ada yang mau aku kembalikan " ungkapnya dalam sms.

" Barang apa ? " tanyaku antara peduli dan tidak.

" Boneka " balasnya.

" Bakar aja, gapapa koq " jawabku nada kesal.

" Gak, aku cma pengen balikin kekamu "

" ya udah kasih ke orang laen, nanti biar dia yang kasih ke aku "

" Aku cuma mau kasih kekamu, kalau kamu udah ga ada rasa sama aku kenapa mesti takut ketemu aku " ungkapnya lagi dengan menggunakan emoticon sedih.

" Oke, nanti aku temuin kamu, dimana ? "

" Di Sevel Olimo lantai 2 jam setengah 7 "

" oke, nanti aku kesana "


Setelah pulang kerja, tanpa fikir lagi aku langsung cabut kesana, disevel olimo aku parkir dan tak kulihat motornya, aku sempetin beli soft drink dan langsung menuju lantai 2, dari tangga yang ku daki kuputar arah mataku kekanan dan kekiri. kudapati dia duduk menungguku. terdiam hening. aku menghampiri dan ambil posisi duduk tepat dihadapannya. aku lihat wajahnya, ya Tuhan, Kusam pucat, bukan main, separah itukah kau ku tinggalkan 3 hari.

Masih tetap hening. Melihat wajahnya aku tak sanggup berkata-kata. Dia tersenyum, dan mengeluarkan boneka pemberianku waktu itu. Tiba-tiba air mata itu menetes dipipinya. Ya Tuhan, aku makin miris melihatnya. Inikah perpisahan. Sambil memberikan boneka itu padaku seraya berkata.

" Udah kan... " dengan suara yang begitu serak pelan, hampir tak terdengar dan lalu meninggalkan aku dengan pipi yang telah basah dengan derasan air matanya. lalu menjauh. Aku tak mengejarnya, Terdiam sejenak dan menghela nafas.setelah itu baru aku mulai mengejarnya, sampai didepan sevel aku tarik tangannya hingga aku saling bertatapan dengannya. menatap matanya yang basah dengan air matanya.

" Aku emang salah sama kamu, aku tuh udah bohongin kamu dengan tololnya aku, aku tuh ga ngapa-ngapain, aku cuma liat tas yang aku pengen di CBD kemaren, aku minta maaf sma kamu " Dia mulai pembicaraannya, sedihnya makin dalam, air matanya tak berhenti berderai. Ya Tuhan,,,

" Yang aku ga suka kenapa kamu ga jujur sama aku, kita ini punya hubungan, klo ga jujur mending kita ga usah seperti ini, dan terang aku kecewa sama kamu, ngerti " ungkapku yang teringat kebohongan dia kemarin, aku melanjutkan pembicaraanku, " Ya udah, kamu pulang ya, aku anterin ? "

Dia tak menjawab, masih dengan air matanya yang deras. aku lanjutkan pembicaraanku.
" Kalau kamu ga mau aku anterin, aku pulang duluan ya, maaf " langsung kutinggalkan dia dipinggir jalan sendirian dalam kesedihannya.

Belum jauh dari tempat kami bertemu, aku berhenti sejenak di pom bensin, ada hal yang ga aku enakkin dari filling ku. aku tunggu sekitar 20 menit disana. Dan ternyata benar. Handpone ku berdering. Sms yang masuk, dari dia. Aku segera membacanya.

" Makasih, Niat aku udah terlaksana, Kalau ketemu kamu hari ini, aku bakalan  jalan dari Olimo sampai rumah, dan sekarang terwujud, dan makasih atas waktunya. " Ya tuhan, Aku tak kuasa. aku menangis dalam diam. Aku ga tega liatnya yang pucat dan harus memaksakan jalan dari olimo kekali deres dengan jalan kaki. Sesegera mungkin aku telpon dia. pertama tak diangkat. yang kedua kalinya baru diangkat.

" Kamu dimana,,, ? " Nada cemasku.

" Aku diroxi " jawabnya sendu.

" Oke, Jangan jalan lagi, aku kesitu, tolong tunggu aku, jangan kau paksain jalan kaki " aku langsung bergegas melunucr kesana.

Sampai arah roxi aku temui dia sedang berjalan kaki, masih dengan muka pucatnya yang dibaluri dengan air mata. Aku parkir motorku. Dan langsung menghampirinya. Aku lihat wajahnya sejenak.

" Kamu bodoh ya, Sumpah bodoh banget, ga sampe segininya kmu siksa tubuhmu itu... "
dengan nada bercampur aduk sedih dan marah aku berkata-kata. Dia tak menjawab, Seketika dia peluk aku. Pelukan yang tak pernah aku rasakan lebih. Masih dalam tangisnya dia berucap.

" Maafin aku,,,, :'( " Oh Damp, Ya Tuhan, Apalagi yang aku jawab untuk menolak kata maafnya.

Aku tak kuasa, aku peluk dia juga, dan akupun berucap dengan sendu pula.

" Iya, aku maafin, Dan tolong janji sma aku jangan ulangi perbuatan iru lagi... " Dia hanya mengangguk tanda sanggup. setelah itu kita cari makan, karena aku tau dia lapar karena belum makan 2 hari.

Sisa Selebrasi semalam, Thanks for misro, kau terlalu berani untuk gila,,,,, 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kamu adalah harapan masa depan ku, Sadapppp :D