Selasa, 15 Desember 2015

Lupakanlah Sedihmu Dan Lihatlah Aku

Tak mengerti mengapa aku masih tetap disini. Bahkan aku masih ingin terus bertahan hingga bajuku lusuh tak terarah. Aku tak ingin terlalu patah meski kau telah berkali-kali mematahkan hatiku. Menjadi jiwa yang bertahan pada satu harapan memang sulit. Sesulit aku menaklukan luka lama dalam hatimu. Kepahaman yang sulit aku pahami.

Jangan bersedih. Jangan memendam luka terlalu lama. Coba lihat disekelilingmu. Aku masih setia berdiri disini menemani kamu. Melihat semua kesedihan kamu dari balik keresahan-keresahanku menunggu. Ya, aku masih menunggu kamu. Masih ingin melihat kamu lebih lama. Masih berharap dengan senyum manis kamu yang telah lama hilang. Kau terlalu larut sejauh ini.

Apa yang selalu saja kau tangisi itu ? Masihkah pantas kamu menangisinya ? Tangis yang kau dera semakin membuat hatimu semakin patah. Aku mohon berhentilah. Hentikan semua pengharapan kamu padanya. Aku tak bermaksud melukai mimpimu. Menciderai semua keinginan kamu padanya. Tapi percayalah, kau akan semakin hancur. Lukamu semakin dalam. Dan aku juga akan semakin larut dalam sedihmu.

Aku memang bukan siapa-siapa. Aku tak lebih dari orang asing yang tiba-tiba hadir dan mengganggu ketenangan kamu. Aku memang tak pernah pantas bersanding padamu. Dia memang sungguh hebat. Dia yang telah membuat kamu dimabuk kepayang. Olehnya, seseorang yang saat ini kau rindu peluknya. Namun, aku tak minta banyak harapan darimu. Meski aku telah menamai kamu sebagai cinta. Aku tak akan pernah memaksa kamu untuk melakukan hal yang sama. Walau dalam lubuk hatiku yang terdalam. Aku masih ingin sekali bisa memetik senyum kamu dari kesedihan panjangmu yang berlarut-larut.

3 komentar:

  1. duhh baca ini jadi baper..
    terus bawaannya pengen ngasih di bahu buat sandaran...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih kang ari, saya cari bahu wanita aja, hehe :D

      Hapus

Komentar kamu adalah harapan masa depan ku, Sadapppp :D